Sabtu, 03 Desember 2011

Di Balik Malam dan Siang

Di antara tanda-tanda kebesaran Allah adalah siang dan malam. Keduanya adalah sebagian dari keajaiban ayat-ayat-Nya dan keindahan ciptaan-Nya. Oleh sebab itulah Allah menyebutkan dalam Al Quran berulang-ulang. Agar manusia bisa mengmbil pelajaran darinya. Allah berfirman,
“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah malam dan siang.” [Q.S. Fushshilat:37]. Dalam ayat yang lain Allah berfirman,
“Dialah yang menjadikan untuk kalian malam (sebagai) pakaian, dan tidur untuk istirahat, dan Dia menjadikan siang untuk bangun berusaha.” [Q.S. Al Furqan:47]. Allah berfirman pula,
“Dan Dialah yang telah menciptakan malam dan siang, matahari dan bulan. masing-masing dari keduanya itu beredar di dalam garis edarnya.” [Q.S. Al Anbiya’:33].
Ayat-ayat memacam ini banyak dalam Al Quran. Lihatlah ayat-ayat ini, renungkanlah kandungan pelajaran yang sekaligus menunjukkan rububiyah Allah (menunjukkan bahwa Allah lah semata pencipta, pengatur, penguasa, pemberi rezeki, dan makna-makna rububiyah yang lainnya) serta menunjukkan keagungan hikmah-Nya.
Bagaimana Allah menjadikan malam dalam keadaan tenang, menyelimuti alam, sehingga berbagai aktivitas makhluk berkurang, hewan-hewan bersembunyi di rumahnya, burung-burung kembali ke sarangnya. Jiwa pun menjadi tenang, beristirahat dari payah dan letihnya berkerja, sambil merencanakan untuk esok hari.
Kemudian Allah menggantikannya dengan siang hari, terang cahayanya menghilangkan gelapnya malam. Mulailah hewan-hewan keluar dari sarangnya untuk mencari penghidupan dan kemashlahatannya. Bukankah ini menunjukkan kemampuan Allah untuk membangkitkan manusia pada hari kiamat kelak? Namun, dengan seringnya jiwa ini menyaksikan hal tersebut sehingga menjadi kebiasaan, akhirnya menyebabkan kurang peka terhadap pelajaran ini. Pelajaran bahwa Allah Maha Mampu menghidupkan kembali manusia setelah kematiannya. Allah Maha Mampu atas segalanya, Maha Sempurna sifat-sifat-Nya, tidak ada kekurangan sedikit pun dalam hikmah-Nya. Akan tetapi Allah memberikan hidayah kepada siapa yang dikehendaki, dan menyesatkan siapa yang Allah kehendaki. Sehingga sebagian orang bisa mengambil pelajaran darinya dan sebagian tidak. Allahu a’lam. [farhan].

Disarikan dari Miftah Daris Sa’adah karya Imam Ibnul Qayyim v.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *
*


*Ketik kode di bawah ini
You may use these HTML tags and attributes: <a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <strike> <strong>

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pengikut

Arsip Blog