Selasa, 01 November 2011

Abu Hurairah -radhiyallahu anhu-

A Sparkling Book Floating On Water

ABU HURAIRAH
Beliau adalah salah seorang sahabat Nabi yang utama. Dialah salah seorang sahabat yang menjadi gudang ilmu bagi kaum muslimin. Hampir tidak kita temukan literatur Islam yang menyebutkan hadits Rasulullah n kecuali nama beliau tersebut di dalamnya. Abu Hurairah z menyumbang bagian yang besar dari ilmu-ilmu agama yang datangnya dari Rasulullah n. Ya, beliaulah seorang sahabat yang paling banyak meriwayatkan hadits Rasulullah.
Menurut pendapat yang paling masyhur, nama asli Abu Hurairah z adalah Abdurrahman bin Shakhr. Adapun asal-usul penamaan Abu Hurairah, beliau menceritakan sendiri kisahnya. Suatu saat, beliau mendapatkan kucing betina, maka beliau membawanya dalam lengan baju beliau, maka Rasulullah n melihatnya dan mengatakan, “Apa ini (yang ada dalam lengan baju)?”
Maka beliau z pun menjawab, “Hir (kucing betina)”
Akhirnya, Rasulullah n memanggilnya, “Wahai Abu Hurairah.” Sehingga nama itu menjadi nama panggilan beliau.
Beliau masuk Islam pada saat terjadinya perang Khaibar. Saat itu beliau mendatangi Madinah dalam keadaan Rasulullah dan para shahabat telah pergi menuju ke Benteng Khaibar milik orang-orang Yahudi. Yang tersisa di sana hanyalah para wanita, anak-anak, serta orang-orang yang tidak ikut berperang. Saat itu, kepemimpinan Madinah diwakilkan oleh seorang shahabat yang bernama Siba’ bin ‘Urfuthah z. Setelah mengikuti shalat shubuh di Madinah, Abu Hurairah pun akhirnya menyusul Rasulullah n ke Khaibar. Waktu itu, bertepatan dengan bulan Muharram tahun ketujuh hijriyah.
Semenjak kepulangan beliau dari perang tersebut, beliau senantiasa bersama Rasulullah n, dekat dengan beliau guna menuntut ilmu serta mendengarkan hadits-hadits beliau. Dalam usahanya menuntut ilmu dari Rasulullah n tersebut, beliau rela mendapatkan kesusahan-kesusahan, sehingga acap kali beliau tertimpa kelaparan serta kesusahan lainnya.
Namun dengan seluruh jerih payah beliau, jadilah beliau sebagai seorang shahabat yang paling banyak menghapal hadits Rasulullah. Bagaimana tidak, beliau senantiasa bersama Rasulullah tatkala sebagian besar dari para shahabat sibuk dengan urusan mereka sendiri-sendiri, kaum Muhajirin sibuk dengan berniaga dan memenuhi kebutuhan hidup dan keluarganya, kaum Anshar sibuk dalam mengurusi sawah dan ternak mereka.
Suatu ketika beliau berkata kepada Rasulullah, “Wahai Rasulullah n, sungguh aku telah banyak mendengar (hadits) darimu dan aku takut melupakannya.”
Maka Rasulullah n pun bersabda, ”Bentangkan pakaianmu.”
Abu Hurairah z pun membentangkannya, lalu Rasulullah mengambil sesuatu di dalamnya dengan tangannya dan kemudian mengatakan, ”Peluklah”
Abu Hurairah z pun memeluknya, sehingga tidak pernah lagi lupa.
Di antara keistimewaan Abu Hurairah juga adalah apa yang disebutkan Imam Al-Bukhari v yang, “Telah meriwayatkan darinya lebih dari delapan ratus orang baik dari kalangan shahabat ataupun tabi’in.”
Shahabat yang mengambil riwayat dari beliau adalah seperti Abdullah bin Abbas, Abdullah bin Umar, Jabir bin Abdillah, Anas bin Malik, Watsilah bin Asqa, serta Ummul Mu’minin Aisyah. Marwan bin Hakam pernah menguji tingkat hafalan Abu Hurairah terhadap hadits Nabi. Marwan memintanya untuk menyebutkan beberapa hadits, dan sekretaris Marwan mencatatnya. Setahun kemudian, Marwan memanggilnya lagi dan Abu Hurairah pun menyebutkan semua hadits yang pernah ia sampaikan tahun sebelumnya, tanpa tertinggal satu huruf.
Abu hurairah meninggal sekitar tahun 58 H di kota Madinah dengan umur 78 tahun. Abu Hurairah, semoga Allah meridhai beliau. Allahu a’lam bish shawab. [hammam]
Referensi : Al Isti’ab
Bookmark and Share

Leave a Reply





tulis gambar diatas

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pengikut

Arsip Blog